TRIBUNWOW.COM
- Pemprov DKI Jakarta telah merencanakan kawasan Tanah Abang yang selama ini
disebut-sebuta sebagai daerah semrawut.
Terkait hal
itu, Pemprov DKI Jakarta merahasiakan penataan kawasan Tanah Abang dari media
dan masyarakat. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ak membolehkan satu pun
kepala dinas bicara terkait penataan kawasan tersebut. Hanya Anies Baswedan
atau Sandiaga Uno saja yang boleh bicara soal rencana tersebut.
Dilansir
dari Wartakota, kawasan tersebut rupanya akan diarahkan menguntungkan pedagang
kaki lima (PKL). Jalan Jatibaru Raya
direncanakan menjadi lokasi penampungan PKL.
Satu jalur
Jalan Jatibaru Raya di seberang Stasiun Tanah Abang akan ditutup dan jadi
lokasi PKL. Disitulah seluruh PKL dikumpulkan termasuk yang dari jalan kebon
jati. PKL akan ditumpuk di satu jalur jalan yang sengaja ditutup dari arus lalu
lintas di Jalan Jatibaru Raya.
Satu jalur
jalan lainnya, yakni arah Slipi-Petamburan menuju Jalan Abdul Muis/Jalan MH
Thamrin/Jalan Kebon Sirih yang melintas depan Stasiun Tanah Abang tetap dibuka.
Sedangkan
kendaraan dari arah Jalan MH Thamrin maupun Tanah Abang Blok A/Blok B tak boleh
masuk ke Jalan Jatibaru Raya. Tetapi kendaraan dari arah itu mesti langsung
naik ke flyover.
Jalan
Kebonjati di dekat Pasar Blok G tetap dibuka untuk arus lalu lintas, terutama
kendaraan dari arah Slipi-Petamburan. Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga memberi
catatan soal rencana tersebut.
Menurut
Nirwono, penyelesaian masalah di kawasan Tanah Abangharus berupa konsep
penataan tidak parsial.
"Tak
boleh hanya fokus pada PKL saja. Tapi harus menyeluruh dan tuntas bagaimana
kawasan itu 20 - 50 tahun ke depan sebagai kawasan terpadu pusat perdagangan
internasional," kata Nirwono ketika dihubungi Wartakotalive.com, Selasa
(12/12/2017).
Penataan
harus meliputi pasar, pusat perbelanjaan, hunian vertikal sekaligus mengatasi
pemukiman atau kampung kumuh di sekitar tanah abang, serta sirkulasi pejalan
kaki, sepeda, dan
kendaraan.
Mesti
dipikirkan pula keterhubungan Stasiun Tanah Abang, halte bus Transjakarta,
maupun kereta api Bandara. Terkait penutupan jalan untuk lokasi PKL berdagang,
Nirwono meminta Anies-Sandi juga memikirkan bagaimana caranya mengendalikan
PKL ( Pedagang Kaki Lima ).
"Harus
dipikirkan itu. Siapa yang menjamin pembatasan PKL," kata Nirwono.
Kenyamanan
pejalan kaki juga harus tetap menjadi perhatian meski diseberang stasiun
dijadikan pusat PKL.
Diketahui,
Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede membeberkan permasalahan pokok terkait
kesemrawutan pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Mangara
Pardede menyebut, keruwetan itu terjadi lantaran ketidakseimbangan antara
kebutuh dan layanan infrastruktur.
"Saya
kira pak Sandi (Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta) sudah paham betul bagaimana kondisi
Tanah Abang. Adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan atas layanan
infrastruktur dengan yang ada sekarang ini. Ketidakseimbangan itu menyebabkan
Tanah Abang semerawut," kata Mangara saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11/2017).
Oleh sebab
itu, ia mengharapkan agar Pemprov Daerah Khusus Ibukota Jakarta kali ini benar-benar menanggapi
pembenahan kawasan Tanah Abang secara serius.
Mangara
menambahkan bahwa dirinya sudah lama mengusulkan untuk membangun Jembatan
Layang (Sky Bridge).
"Saya dari dulu, sebelum Pak Sandi menjabat pun sudah mengusulkan rencana Sky Bridge dari Stasiun Tanah Abang mejuju Blok G, kemudian nanti dari Blok G nyambung ke Blok F. Akan ada penguraian kesemerawutan dengan sendirinya dan sekaligus akan meramaikan kawasan Blok G. Kalau nanti para pembeli langsung menuju sky bridge, otomatis tak ada lagi PKL yang di trotoar," ungkapnya. (*)
Sumber : http://wow.tribunnews.com/2017/12/13/bocor-anies-sandi-rahasiakan-penataan-kawasan-tanah-abang-kini-terungkap-skemanya?page=2