TRIBUNNEWS.COM - Era semakin modern, semua lapisan masayarakat nampaknya memanfaatkan benar-benar kemajuan teknologi, termasuk pengemis di jalanan.
Kini pengemis di daerah Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok, tak hanya menerima uang sumbangan tunai, tapi juga bisa lewat smartphone.
Seperti yang diberitakan oleh Oddity Central, beberapa pengemis canggih berkumpul di pusat keramaian dimana banyak terdapat turis.
Mereka memegang keranjang serta QR kode.
Jadi, siapapun orang yang punya akun Alipay, We Chat Wallet, atau aplikasi pembayaran mobile lain, bisa dengan mudah memindai kode dan membuat donasi.
Terlihat nampak seperti proses donasi yang mudah.
Namun, media lokal Tiongkok mengabarkan bahwa pengemis tersebut memiliki tujuan lain selain mendapatkan uang.
Banyak pengemis yang dibayar oleh bisnis lokal asal Beijing untuk setiap kode QR yang di-scan orang-orang.
Perusahaan itu mengumpulkan scan dan data orang-orang dari profil WeChat.
Mereka pun akan menjual ID akun tersebut untuk bisnis kecil yang kemudian akan digunakan untuk memborbardir pengguna dengan iklan lewat aplikasi-aplikasi.
Menurut Oddity Central, pengemis itu menerima 0,7 sampai 1,5 yuan (Rp1500 - 3000) untuk setiap scan.
Tiap bulannya, mereka pun mendapat penghasilan rata-rata 4536 yuan atau setara 9,3 juta rupiah.
Fenomena ini memang terdengar aneh.
Tapi nyatanya, di Tiongkok, sedang genjar-genjarnya melakukan pembayaran tanpa uang tunai.
Pembayaran dengan kode QR menjadi populer karena kecanggihan serta kemudahannya.
Sumber : http://www.tribunnews.com/techno/2017/12/21/pengemis-makin-canggih-tak-hanya-terima-uang-tunai-tapi-juga-bisa-lewat-smartphone?page=2